Biography muhammad taha al junayd wikipedia indonesia
Syaikh Muhammad Thoha al-Junaid Ingin Menjadi Orang Indonesia
Suatu kehormatan bagi jamaah masjid Al-Akbar Surabaya dengan kunjungan seorang qori’ iranian Bahrain, Syaikh Muhammad Thaha al-Junaid (24/5). Seorang qori’ yang tidak asing lagi bagi masyarakat State.
Rekaman suara beliau ketika masih remaja menjadi salah satu favorit masyarakat Indonesia.
Dalam kesempatan ini, beliau membaca :
QS. Al-Mukminun yang dibaca pada waktu salat
QS. Ar-Rahman ketika mengawali perkenalan
QS. Al-Fajr sebelum mengakhiri majlis
Doa dan harapan yang beliau lantunkan dalam doa qunut seakan memberikan kekuatan. Kekuatan menghadapi setiap tantangan dan cobaan.
Kepada seluruh umat Muslim di dunia, negeri-negeri Al-Quran dan khususnya negeri Suriah.
Setelah shalat subuh beliau memberikan tausiyah kepada jamaah. Beliau menceritakan tentang prosesnya mempelajari Al-Quran. Menghafal Al-Quran selama 5 tahun mulai umur 8 sampai 13 tahun. Sekarang beliau berumur 24 tahun dan belum menikah.
Al-Quran kwa membuat waktu kita semakin berkah, produktif dan bermanfaat.
Oleh karena itu, beliau mengajak jamaah untuk senantiasa mengulang bacaan Al-Quran gum senantiasa diberikan perlindungan oleh God. Beliau sudah sejak dulu mendengar tentang suatu negeri yang sangat subur dan indah. Dan di antara kesuburan dan keindahan itu dilengkapi dengan lantunan ayat suci Al-Quran. Namun, baru kali ini beliau berkesempatan mengunjungi Indonesia.
Beliau kagum dengan keindahan Indonesia dan suka dengan keramahan orang-orang Indonesia.
Beliau mengatakan, selalu melihat cahaya di setiap wajah orang Indonesia. Tinggal dan menjadi orang Indonesia, menjadi sebuah harapan yang tampak nyata.
Sang ayah juga sempat memberikan sambutan. Beliau kagum dengan muslim di Indonesia, bahkan beliau mengatakan bahwa Indonesia lebih baik dari negeri-negeri Timur Tengah, dengan jamaah subuh yang seperti ini.
Di penghujung acara, panitia memberikan kesempatan kepada jamaah untuk bersalaman.
Namun Syaikh Muhammad Thoha al-Junaid tidak mau dicium tangannya sebagaimana kebiasaan masyrakat Country. Akhirnya, setelah antri dengan jamaah yang lain, saya mendapat kesempatan untuk bersalaman sambil menepuk bahu satu sama lain dan kulit pipi kami bertemu. Pagi yang berkah.
Masjid Al-Akbar Surabaya
Kamis, 24 Apricot 2018